Kamis, 31 Januari 2008

mikoriza

IWAN PRIHANTORO. 2003. Pengaruh Pemberian Kultur Campuran Cendawan
Mikoriza Arbuskula (CMA) (Glomus sp., Gigaspora sp. dan Acaulospora sp.)
Terhadap Pertumbuhan Lamtoro (Leucaena leucocephala) pada Media Zeolit dengan
Tingkat Salinitas yang berbeda.
Pembimbing Utama : Ir. Panca MHKS, MS.
Pembimbing Anggota : Ir. Sudarsono Jayadi, MSc. Agr.
Cendawan mikoriza arbuskula (CMA) adalah cendawan yang dapat menginfeksi
akar dan tidak menimbulkan kerusakan pada inangnya. Adanya mikoriza dapat diketahui
karena terdapat selubung cendawan yang membungkus system perakaran dan terdapat hifa
yang menginfeksi sel korteks akar inang secara teratur.
Mikoriza mempunyai peranan penting bagi tanaman karena dapat membantu
pertumbuhan tanaman terutama pada tanah marginal. Mikoriza efektif dalam penyerapan
unsur hara makro, mikro dan meningkatkan terhadap serangan patogen sehingga tanaman
dapat hidup pada kondisi ekstrim.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat salinitas maksimum bagi isolat
mikoriza asli pantai Indonesia dan lamtoro sebagai tanaman terinfeksi yang merupakan
salah satu sumber hijauan makanan ternak serta untuk mengetahui isolat campuran terbaik.
Materi yang digunakan terdiri dari tiga isolat mikoriza pantai, yaitu Glomus sp.,
Gigaspora sp. dan Acaulospora sp. Tanaman yang digunakan adalah lamtoro (Leucaena
leucocephala ) sebanyak 120 tanaman sebagai tanaman terinfeksi yang ditanam pada media
tumhuh zeolit.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktro A adalah tingkat
salinitas yang digunakan, yaitu 0,5.000, 10.000, 15.000 dan 20.000 ppm. Faktro B adalah
isolat mikoriza campuran yang digunakan, yaitu Glomus sp. + Gigaspora sp.; Gigaspora
sp. + Acalouspora sp.; Glomus sp. + Acaulospora sp.; Glomus sp. + Gigaspora sp. +
Acaulospora sp. dan kontrol dan kontrol (tanpa mikoriza). Untuk mengetahui adanya
pengaruh perlakuan diuji dengan analisis ragam (ANOVA). Jika berpengaruh nyata maka
dilanjutkan dengan uji jarak Duncan (steel dan Torrie 1993). Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan program SAS 6,12. Peubah yang diamati adalah laju tinggi vertikal
tanaman, jumlah cabang tanamn, diamter cabang, biomasa kering tajuk dan akar, infeksi
akar dan jumlah spora.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat salinitas maksimum bagi micoriza
dan pertumbuhan lamtoro adalah pada tngkat 5.000 ppm. Tingkat salinitas memberikan
respon yang sangat nyata (P<0,01) dengan menurunnya laju pertambahan vertikal
tanaman, jumlah cabang tanaman, diameter batang, biomasa kering tajuk dan akar.
Berdasarkan persen infeksi akar, salinitas tidak menunjukan adanya respon yang nyata.
Perbedaan campuran isolat mikoriza tidak menunjukan adanya perbedaan yang nyata.
Kata kunci : Cendawan mikoriza arbuskula (CMA), kultur campuran, salinitas, zeolit

Tidak ada komentar: